Pemda-AMNT Diminta Utamakan Keselamatan Karyawan dan Keberlangsungan Investasi

KabarNTB, Sumbawa Barat – Pemerintah Daerah dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara diminta untuk ikut memastikan keberlangsungan dan keselamatan karyawan dan masyarakat secara umum dalam merumuskan solusi terkait program isolasi mandiri terpusat karyawan Amman Mineral.

Ketua Komisi I DPRD KSB, Amiruddin Embeng, menilai kesimpulan sementara hasil pertemuan Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD dengan sejumlah petinggi PTAMNT lewat video conference pada 17 April lalu sebagai langkah baik dan bisa menjadi win-win solution untuk Pemerintah Daerah, Karyawan maupun perusahaan.

“Artinya para pihak sama-sama memiliki itikad baik untuk menjaga keselamatan karyawan sembari tetap mengedepankan upaya mencegah masuk dan menyebarnya corona virus (Covid-19) ke KSB,” ucap Embeng.

Amiruddin Embeng Ketua Komisi I dan Aheruddin Sidik Ketua Komisi II DPRD KSB

Ia meminta kedua pihak untuk tetap komit pada keputusan bersama yang dicapai di pertemuan, selama dalam masa transisi untuk merumuskan tekhnis isolasi mandiri di dalam wilayah KSB.

“Pemda berkepentingan untuk menjaga keselamatan karyawan dan masyarakat secara umum, serta keberlangsungan investasi di KSB. Sebaliknya AMNT berkepentingan untuk memastikan kegiatan operasional berjalan baik ditengah wabah covid-19 agar tetap bisa berkontribusi bagi masyarakat dan pemerintah. Saya kira titik temunya disitu,” jelasnya.

“Jadi disamping kesiapan fasilitas isolasi, keselamatan karyawan, masyarakat dan keberlangsungan operasional perusahaan juga saya minta menjadi pertimbangan dalam solusi yang akan diputuskan di pertemuan berikutnya nanti,” imbuh Embeng.

Ia juga meminta agar pertemuan lanjutan bisa segera dilaksanakan, agar para karyawan dan keluarganya segera mendapat kepastian, masyarakat bisa tenang dan perusahaan bisa memastikan keberlangsungan operasional.

Hal senada juga dikatakan, Ketua Komisi II, Aheruddin Sidik. “Saya kira selama fasilitas di KSB memadai untuk isolasi, kenapa harus diisolasi ke Pulau Lombok yang masuk zona merah. Jadi prinsipnya saya setuju dan mendukung opsi yang ditawarkan pemerintah daerah. Tinggal Pemda ikut memastikan ketersediaan fasilitas yang layak dan memadai serta tidak ada penolakan masyarakat atas pelaksanaan program tersebut di dalam wilayah KSB,” kata Aher.

Selain itu, dengan isolasi dalam wilayah KSB, sambung Aher, dari sisi ekonomi akan sangat membantu pergerakan sektor riil ekonomi lokal yang sedang lesu saat inu sebagai dampak pandemi Covid-19.

“Ini bisa menjadi ruang bagi AMNT untuk lebih memaksimalkan kontribusi bagi perekonomian daerah sembari memastikan protokol pencegahan covid-19 dilaksanakan dengan baik,” demikian Aher.

Seperti diberitakan PTAMNT akhirnya mencapai kesepakatan dengan pemerintah daerah untuk meninjau ulang kebijakan karantina mandiri terpusat 1.000 orng karyawan perusahaan pengelola tambang Batu Hijau itu di Pulau Lombok.

Kedua pihak sepakat akan melanjutkan pertemuan guna membahas tekhnis pelaksanaan program isolasi mandiri terpusat tersebut dalam waktu secepatnya.(EZ)

Komentar