Puluhan Orang Pernah Terlibat Kontak dengan Positif Covid-19 KSB, yang Belum Terlacak Diminta Melapor

KabarNTB, Sumbawa Barat – Almarhum SY, 63 tahun, warga kota Taliwang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di Rumah sakit Manambai Abdulkadir (RSMA) Sumbawa, Sabtu pagi 18 April 2020, positif Covid-19. Sampai Ahad malam sudah puluhan orang yang dilacak ataupun melaporkan diri ke Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemda KSB karena pernah terlibat kontak langsung dengan Almarhum.

“Saat ini sudah 26 orang diluar keluarga yang berhasil dilacak gugus tugas atau datang melaporkan diri telah terlibat kontak langsung (kontak erat) dengan Almarhum,” ungkap Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin, dalam konferensi pers di Posko Gugus Tugas, Ahad malam 19 April 2020.

Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin (tengah) bersama wakil Bupati Fud Syaifuddin (kiri) dalam konfresnsi pers di Posko Gugus Tugas KSB, Ahad malam (19/4)

Bupati yang didampingi Wakil Bupati, Fud Syaifuddin, menyebut kontak erat ini termasuk diantaranya orang yang pernah datang berbelanja ke toko buku milik Almarhum, meskipun tidak dilayani langsung oleh almarhum, namun tetap dianggap sebagai kontak langsung. “Misalnya dilayani oleh istri Almarhum, tetap kita anggap kontak langsung dengan tempat dan keluarga dimaksud,” jelas Bupati.

Ia menegaskan, seluruh keluarga Almarhum dan orang yang pernah terlibat kontak langsung tersebut akan diperiksa dengan metode rapid diagnostic test (RDT) sebagai langkah antisipasi. Termasuk yang akan di rapid test adalah 5 orang cluster Gowa yang ada di KSB.

Sebelumnya kelima cluster Gowa ini telah di rapid test dan salah satu diantaranya, berinisial YB, dengan hasil reaktif. YB dan keluarganya, saat ini sedang diisolasi di fasilitas isolasi terpusat di Rusunawa Belisung Kelurahan Menala. Bupati mengungkap bahwa YB pernah terlibat kontak dengan Almarhum.

Selain kontak dengan cluster Gowa, Bupati juga mengungkap, dari hasil penelusuran tim gugus tugas, salah satu anak dan cucu Almarhum pernah di rawat di Mataram. Tanggal 16 – 17 Maret, istri Almarhum sempat berangkat ke Mataram untuk menjenguk. Sementara cucu Almarhum dirawat di Mataram pada tanggal 23 sampai 26 Maret 2020.

“Tapi 12 orang keluarga Almarhum sudah diisolasi dan diperiksa dengan rapid test dengan hasil non reaktif. Besok (senin 20/4) semua keluarga Almarhum, kontak erat dan 5 orang cluster Gowa akan di-rapid test kembali,” imbuh Bupati.

Wakil Bupati, Fud Syaifuddin, meminta masyarakat yang merasa diri pernah terlibat kontak dengan Almarhum dan belum terlacak oleh gugus tugas untuk segera melaporkan diri ke posko gugus tugas atau fasilitas kesehatan terdekat. Ia juga meminta masyarakat untuk jujur, tidak menutup-nutupi riwayat perjalanan, riwayat kontak, maupun riwayat penyakit ketika menjalani skrining (pemeriksaan) oleh petugas kesehatan.

“Jujur adalah salah satu satu bagian penting dari upaya memutus mata rantai penyebaran, bagian dari upaya menjaga diri, keluarga, orang dekat dan orang lain disekitar kita agar tidak tertular,” ujar Wabup.(EZ)

Komentar