KabarNTB, Sumbawa Barat – Dua orang anak berusia dibawah 5 tahun (balita) kembali menjadi korban gigitan anjing diduga rabies di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Korban pertama adalah balita perempuan berinisial KSN warga Desa Dasan Anyar Kecamatan Jereweh. KSN digigit anjing saat sedang bermain ayunan dekat rumahnya pada Kamis pagi 21 April 2022. Serangan anjing yang tiba-tiba menyebabkan ia mengalami luka robek dan lecet di lengan kanan.
Anjing yang melakukan gigitan berhasil ditangkap dan diambil sampelnya oleh petugas Dinas Peternakan . “Korban sendiri langsung dilarikan ke Puskesmas Jereweh dan mendapatkan penanganan medis serta vaksin anti rabies,” ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan KSB, Hj Erna Idawati, kepada KabarNTB Ahad malam 24 April 2022.
Korban kedua adalah seorang balita perempuan berusia 2 tahun berinisial Er, warga Dusun Meno Desa Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang. Er digigit pada Sabtu sore 23 April 2022 saat sedang bermain di sekitar rumahnya. Ia mengalami luka gores bekas gigitan di lengan kanan. Warga yang mengetahui peristiwa itu langsung memburu anjing yang melakukan gigitan dan berhasil dibunuh.
Kasus terbaru yang terdata per hari ini (24/4) adalah kasus gigitan yang dialami seorang perempuan Lansia (Lanjut Usia) berinisial SN (84 tahun) warga Desa Manemeng Kecamatan Brang Ene. Nenek SN digigit anjing pada Sabtu pagi sekitar pukul 05.00 Wita saat akan menunaikan sholat subuh di Masjid.
“Akibat gigitan itu, korban mengalami luka robek di lengan kiri dan telah dibawa ke Puskesmas untuk penanganan medis dan diberikan vaksin anti rabies.
Hj Er mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi orang tua yang memilliki anak balita agar mengawasi anak-anaknya saat sedang bermain. “Pengawasan ini sangat penting karena banyak kasus gigitan yang korbannya adalah balita dan anak-anak,” ujarnya.
Dengan adanya penambahan 3 kasus baru tersebut, total jumlah kasus gigitan anjing diduga rabies di KSB sampai Ahad 24 April 2022 Pukul 14.00 wita sebanyak 82 kasus.
Sementara itu, capaian vaksinasi HPR khususnya anjing sampai hari ini meningkat meski masih tidak signifikan. Berdasarkan data Dinas Pertanian KSB, Total jumlah HPR yang telah divaksinasi sebanyak 2.232 ekor. Sebanyak 1.282 ekor diantaranya adalah populasi anjing berpemilik.
“Program pemberian insentif dari Pemda untuk pemilik HPR khususnya anjing yang mau divaksinasi cukup efektif dalam meningkatkan capaian vaksinasi di lapangan. Kami berharap program ini bisa meningkatkan capaian secara signifikan, sehingga matarantai rabies bisa diputus dan angka kasus gigitan bisa ditekan,” ujar Kepala Dinas Pertanian KSB, Suhadi.(EZ)
Komentar