BPBD KSB Laksanakan Kesiapan Kebencanaan

 

Sumbawa Barat, KabarNTB – Menyusul rawannya bencana yang terjadi di musim penghujan saat ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa Barat melakukan rapat kordinasi kebencanaan dengan sejumlah pihak untuk mengantisipasi kewaspadaan dini terhadap Bencana yang ada di Daerah setempat.

Dalam rapat kordinasi tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbawa Barat, Kalak BPBD, TRC (Tim Reaksi Cepat), Pemadam Kebakaran dan sejumlah pihak lainnya. Acara tersebut dilaksanakan di Aula Lantai I sekretariat Daerah Sumbawa Barat.

Kepala Sekretariat BPBD Sumbawa Barat, Muhlis , DM kepada sejumlah awak media menjelaskan Rapat kordinasi tersebut merupakan bagian dari kewaspadaan dini terhadap segala bentuk Bencana Alam yang bisa saja terjadi, apalagi di Musim penghujan ini.

” Rapat kordinasi kebencanaan ini merupakan bagian dari antisipasi terjadinya bencana, karna intensitas hujan saat ini sudah mulai tinggi ” ungkapnya Kemarin (11/2) .

Lebih lanjut, Mukhlis dalam rapat kordinasi ini pihaknya melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) sebanyak 31 orang, Pemadam Kebakaran sebanyak 48 orang dan Kesekretariat 22 orang yang nantinya juga akan di bekali terkait dengan langkah – langkah antisipasi seperti melakukan kontrol di berbagai wilayah di Sumbawa Barat.

” Langkah – langkah konkrit yang dilakukan BPBD di sejumlah titik kerawanan bencana di 8 Kecamatan yang ada di daerah ini dengan potensi bencana yang berbeda – beda ” timpalnya.

Pola penanganan itu sendiri tambahnya menjadi hal yang sangat penting dibahas dalam rapat ini, misalnya, di Kecamatan Brang Rea tepatnya di Desa Bangkat Munteh Rawan Longsor dan Banjir, Brang Ene dengan kondisi geografis rawan juga Banjir, Kecamatan Poto Tano rawan dengan angin Puting Beliung , Kecamatan Sekongkang rawan tanah longsor

” Jadi di sejumlah titik tersebut tingkat kerawanan dan potensi bencana sangat mungkin terjadi dengan kondisi geografis yang ada ” tandasnya.

Untuk mengantisipasi bencana tersebut pihaknya tetap melakukan pengawasan 1 X 24 jam dengan metode pembagian Tim sehingga seluruh bencana akan dapat diatasi. Diakuinya, dalam mengantisipasi bencana tersebut, pihaknya langsung juga melakukan komunikasi dan kordinasi kepada sejumlah Kepala Desa yang ada di wilayah tersebut.

”  Pemantauan tetap dilakukan 1 X 24 jam dan tetap berkordinasi dengan Kepala Desa sehingga potensi bencana dapat langsung diatasi ” pungkasnya. (K-AS)

Komentar