MTQ Kekurangan Anggaran, Pemkec Minta Sumbangan Ke Warga

 

Sumbawa Barat, Kabar NTB – Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kabupaten Sumbawa Barat yang rencananya akan diselenggarakan pada 24 Maret 2015 di Desa Beru Kecamatan Brang Rea Sumbawa Barat dilaporkan kekurangan Anggaran dari Pemerintah Setempat.

Karena itu, masyarakat setempat diminta untuk menyumbang dana untuk kegiatan tersebut. Bahkan informasi yang dihimpun oleh wartawan Media ini sejumlah masyarakat di minta untuk menyumbang mulai dari Rp. 20.000 sampai dengan Rp. 100.000 dengan kriteria, bagi masyarakat yang yang tidak memiliki pekerjaan di minta untuk menyumbang sebesar Rp. 20.000 dan masyarakat yang memiliki pekerjaan atau PNS sebesar Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 100.000. Sejumlah masyarakatpun mengeluh dengan kondisi tersebut.

Salah seorang warga yang enggan namanya dipublikasikan menyatakan apakah Pemerintah Daerah tidak memiliki anggaran untuk kegiatan tersebut? kalau tidak memiliki anggaran maka tidak usah melaksanakan kegiatan tersebut, karena akan membebani masyarakat. Masyarakat sudah banyak berpartisipasi dengan melakukan gotong royong membangun arena MTQ tapi masih juga diminta partisipasi kepada masyarakat.

” Pertanyaan kami buat apa dilaksanakan kegiatan kalau toh juga tidak memiliki anggaran dan justru membebani masyarakat ” ungkapnya.

Menurutnya, yang namanya sumbangan itu adalah suka rela tidak bisa ditetapkan, kalau sudah ditetapkan berarti itu bukan sumbangan.

” Bukan saya tidak mau nyumbang tapi kalau bisa janganlah ditetapkan seperti itu supaya tidak membebani masyarakat yang namanya sumbangan itu tidak bisa ditetapkan karena itu berdasarkan keikhlasan orang ” timpalnya.

Sementara itu Kepala Kecamatan Brang Rea, Drs. Tajuddin, M.Si kepada wartawan media ini membenarkan bahwa ada sumbangan tersebut dan mengakui sumbangan tersebut merupakan hasil yang telah disepakati dengan seluruh Kepala Desa yang ada di Kecamatan Brang Rea untuk memungut sumbangan kepada warganya sebesar Rp. 20.000 per Kepala Keluarga (KK).

” Memang itu merupakan hasil kesepakatan dari Kepala Desa makanya ada sumbangan Rp. 20.000 per KK jadi tidak ada sampai diangka Rp. 100.000 ” kilahnya.

Semangat Sumbangan itu tidak lain hanya untuk membangun partisipasi masyarakat untuk aktif dan mengambil peran dalam acara ini. Kendati demikian dirinya mengakui belum ada yang terkumpul sejumlah anggaran tersebut, dan dirinyapun menganggap bahwa kesepakatan itu tidak jalan seperti apa yang diharapkan.

” Saya belum dapat laporan dari Kepala Desa terkait perkembangan Sumbangan tersebut karena belum ada masuk ke Kecamatan ” pungkasnya.

Dirinyapun mengakui bahwa ada anggaran yang di alokasikan oleh Pemerintah Daerah sebesar Rp. 150.000.000 untuk kegiatan tersebut.

” Memang ada anggaran dari Pemerintah Daerah sebesar Rp. 150 juta ” timpalnya.  (K-AS)

Komentar