Sumbawa, KabarNTB – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sumbawa Besar, punya cara tersendiri dalam membangkitkan kesadaran masyarakat Sumbawa dalam membayar pajak. Cara dimaksud yakni pekan Panutan Pajak yang didalamnya memberikan penghargaan bagi mereka yang memiliki andil dalam menggenjot pendapatan Negara dari sektor perpajakan.
Pekan Panutan Pajak yang dipusatkan di aula KPP Pratama Sumbawa Besar, Kamis (17/03/216) tersebut, dihadiri Wakil Bupati Sumbawa,Mahmud Abdullah serta para kepala SKPD, masyarakat dan para penerima penghargaan dalam Pekan Panutan Pajak.
Kepala KPP Pratama Sumbawa Besar, Wisnu Indarto, menyampaikan bahwa ada hubungan erat antara pihaknya dengan Pemda dalam rangka menyukseskan visi perpajakan Nasional. Apalagi dalam APBN, pajak merupakan sektor penyumbang pemasukan sebesar 80 persen penerimaan Negara berasal dari pajak.
Tidak hanya itu, pajak juga berperan penting bagi keuangan daerah karena sebagian besar dana transfer dari pusat ke daerah adalah berasal dari sektor pajak.
“Tahun ini KPP Pratama Sumbawa Besar diamanatkan untuk memungut pajak sebesar Rp 765 miliar, dari wilayah kerja kami meliputi Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat,” kata Wisnu.
Tentu saja sambungnya, bersama Pemda dan instansi vertical bersama masyarakat untuk mengamankan pajak penerimaan.
Dalam hal ini pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan maksimal bagi para wajib pajak, salah satunya melalui pelaporan SPT Tahunan sebagai sarana pertanggung jawaban perhitungan dan pembayaran pajak yang telah dilakukan sendiri atau melalui pemotong via wesel selama satu tahun pajak.
Untuk memudahkan pelayanan tersebut, pihaknya pun dalam empat tahun terakhir menerapkan system E-filling, yaitu fasilitas pelaporan SPT secara elektronik melalui layanan internet.
Di tahun 2015 paparnya, Men PAN-RB mengeluarkan surat edaran nomor 8 tahun 2015 tentang kewajiban penyampaian surat pelaporan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi oleh aparatur sipil Negara, TNI, dan Polri melalui E-filling.
Upaya KPP Pratama yakni melibatkan aparatur di Kabupaten, salah satunya melalui pengawasan perpajakan dana Desa. Untuk hal ini, KPP Pratama mengajak partisipasi aktif para aparatur Desa sesuai dengan Nawacita Presiden yaitu membangun Indonesia dari pinggiran.
“Kami tahun ini memiliki visi, yaitu membangun Tana Samawa dari pajak Desa. Kami juga sudah memberdayakan para juru pungut PBB yang notabene merupakan aparat pendapatan daerah sebagai agen pajak 913,” tambah Wisnu.
Tugas agen pajak 913 sambungnya, yakni mengumpulkan informasi perpajakan, dan tugas lapangannya akan diapresiasi KPP Pratama melalui penghargaan bagi Desa Sadar Pajak, Agen Pajak Teraktif, dan Agen Pajak Terproduktif.
Sehingga dengan capaian ini, pihaknya telah masuk dalam nominasi 10 besar kantor pajak dengan prestasi nasional. Saat ini masih menunggu keputusan panitia untuk menentukan siapa pemenangnya.(K-K)
Komentar