BTS Dibangun BAKTI, Dusun Lengkok Dalam Tak Lagi Terisolir

KabarNTB, Lombok Tengah – Warga Dusun Lengkok Dalam, Desa Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, tak perlu lagi mendaki untuk berburu signak di puncak bukit yang terjal agar berkomunikasi  lewat jaringan seluler dengan sanak saudara atau orang lain.

Pemerintah melalui BAKTI Kementerian Kominfo telah membangun BTS (Base Transceiver Station) di desa setempat pada tahun 2020, sehingga aktifitas komunikasi masyarakat, termasuk akses internet menjadi lancar.

“Sebelumnya agar bisa dapat sinyal  warga mesti mendaki bukit atau berjalan lebihbdsri 4 kilo meter agar bisa berkomunikasi,” ujar Rajab, Kadus Lengkok Dalam, kepada sejumlah peserta Gathering BAKTI Kominfo yang berkunjung ke desanya, Rabu 5 Oktober 2022.

Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo, Bambang Noegroho

“Saat  BTS dibangun pada 2020 lalu, kesulitan kami selesai. Masyarakat kini merdeka dan tak perlu lagi bersusah payah berburu sinyal,” imbuhnya.

Selain kemudahan komunikasi, keberadaan BTS di dusun tersebut juga diakui Rajab berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat.

“Sejak BTS dibangun counter-counter pejualan pulsa dan paket data muncul. Aktifitas ekonomi lainnya seperti penjualan produksi pertanian juga menjadi lebih mudah dan cepat sehingga ekonomi masyarakat lebih menggeliat,” imbuhnya.

Rajab menyampaikan terimakasih kepada pemerintah khususnya BAKTI Kominfo yang disebutnya telah membuat masyarakat Dusun Lengkok Dalam merdeka dari keterisoliran.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo, Bambang Noegroho, menjelaskan,, pembangunan BTS di Dusun Lengkok Dalam Desa Selong Belanak sebagai upaya BAKTI Kominfo melakukan percepatan pembangunan infrastruktur dan ekosistem teknologi, informasi dan komunikasi di wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal Terluar). Dimana wilayah – wilayah tersebut tidak dijangkau okeh provider telekomunikasi karena tidak menguntungkan secara bisnis.

“Program pemerataan jaringan telekomunikasi di daerah 3T ini sudah berjalan sejak 2017 dan yang menjadi porsi BAKTI Kominfo bisa tuntas di  2024, meskipun progressnya tetap harus mengacu pada ketersediaan anggaran,” urainya.

Di Indonesia sendiri, saat ini tercatat sebanyak  12,548 desa blank spot. Dari jumlah tersebut 9.113 desa diantaranya menjadi tugas BAKTI Kominfo untuk menuntaskannya, Sedangkan 3,435 desa di wilayah komersial dikerjakan oleh operator seluler.

Bambang mengakui ada berbagai tantangan dalam pembangunan jaringan telekomunikasi di daerah 3T. Selain pandemi Covid-19 yang baru dilalui,  luasnya wilayah Kepulauan Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri.(EZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses