KabarNTB, Sumbawa Barat – Bupati Sumbawa Barat, H Amar Nurmansyah (Haji Amar), menuntut Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengampuh program KSB Maju untuk melakukan inovasi guna menaikkan tingkat pengenalan dan pengetahuan masyarakat tentang program yang diampuhnya.
Meski Hasil survei Median (Media Survei Nasional) yang dirilis pekan lalu menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Daerah dan Program KSB Maju sangat bagus (di angka 69 persen), tetapi bupati menegaskan yang paling penting sesungguhnya masyarakat mengenal dan mengetahui adanya program tersebut.
“Bukan pemenuhan kita sebagai pemerintah dalam menyalurkannya ke sasaran. Tapi bagaimana masyarakat, mengenal, mengetahui dan memahami tentang adanya layanan dalam program Kartu Sumbawa Barat Maju. Itu yang terpenting,” tegasnya.
Haji Amar menyinggung hasil survey Median yang menunjukkan program kartu KSB Maju Pendidikan yang tingkat pengenalannya oleh masyarakat mencapai angka 80 persen yang berbanding lurus dengan tingkat kepuasan terhadap program itu.
Padahal menurutnya, jumlah penerima program tersebut tahun ini hanya 20 persen dari total KK sasaran program KSB Maju yang mencapai 51 ribu KK.
“Berarti yang telah menerima hanya sekitar 12 ribu KK. Tetapi yang mengetahui keberadan program ini sampai 80 persen. Bahkan yang anaknya masih tahun depan baru akan menerima, sekarang sudah membicarakan program itu. Ini menunjukkan bahwa masyarakat banyak yang tahu,” urainya.
Demikian pula dengan Program KSB Maju Kesehatan yang tingkat pengenalannya oleh masyarakat hampir mencapai 70 persen. Haji Amar mengapresiasi hal itu, mengingat Program KSB Maju Kesehatan berbeda dengan program lain. Bedanya, Program lain seperti pendidikan, sosial atau UMKM sasarannya sudah jelas, bahkan tercatat by name by adres.
“Sedangkan KSB Maju Kesehatan, sakit dulu baru jadi sasaran. Ada yang mau duluan jadi sasaran?,” tanyanya, disambut gemuruh peserta Yasinan. “Ketika dikenal sampai 70 persen, menunjukkan bahwa masyarakat mengetahui dan apabila mereka butuh layanan itu, mereka tahu kemana akan mereka cari,” sambungnya.
Meski dapat dimaklumi karena sektor pendidikan dan kesehatan punya perangkat dari tingkat kabupaten sampai ke desa, tetapi hasil itu patut mendapatkan apresiasi. Karena baru dilaksanakan beberapa bulan masa kepemimpinan Bupati – Wakil Bupati KSB Periode 2025 – 2030. Sementara disatu sisi, ada program lama yang sudah dilaksanakan sejak kepemimpinan periode sebelumnya, tetapi justeru tidak begitu dikenal masyarakat.
Program KSB Maju Sosial misalnya. Program yang meliputi kemiskinan ekstrem, bantuan sosial Lansia dan Disabilitas serta sejumlah program lainnya itu justru tingkat pengenalannya oleh masyarakat sangat rendah atau hanya yang menjadi sasaran yang mengetahui adanya program itu.
“Sehingga ini yang saya tuntut untuk OPD (pengampuh) bisa inovatif, bukan hanya dikenal oleh sasaranya, tapi dikenal luas seluruh masyarakat. Ini PR, akan kita uji lagi di bulan desember nanti,”.
“Jadi target yang paling pokok diketahui, karena faktanya begitu diketahui, baru puas atau tidak. Fakta sekarang tingkat ketidakpuasannya sangat rendah. Misal KSB Maju Pendidikan, yang tidak puas kurang dari 5 persen. Yang lain-lain juga begitu. Yang masih tinggi itu tingkat belum dikenal,” tandas Haji Amar.(*)