Listrik Jangkau Seluruh Wilayah Sumbawa, Program Prioritas Jarot – Mokhlis

KabarNTB, Sumbawa – Pasangan calon bupati – wakil bupati Sumbawa nomor urut 5, Jarot – Mokhlis menyiapkan program Listrik Jangkau Seluruh Wilayah Sumbawa, jika terpilih menjadi Bupat – Wakil Bupati di Pilkada 9 Desember mendatang.

Saat ini rasio elektrifikasi di Kabupaten Sumbawa telah mencai 99,09 persen. Namun kenyataannya, ketersediaan listrik di Kabupaten Sumbawa masih minim. Diketahui terdapat sekitar 44 dusun belum menikmati listrik.

Jarot – Mokhlis menyiapkan program listrik menjangkau seluruh wilayah dengan penyiapan pembangkit yang disesuaikan dengan kondisi wilayah yang akan dialiri.

Pasangan Calon bupati dan wakil bupati Sumbawa, Jarot – Mokhlis

“Jika memang bisa dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di wilayah-wilayah yang masih belum teraliri, maka Jarot-Mokhlis akan berusaha membangunnya. Tetapi jika tidak karena akses yang jauh dan sulit maka akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),” ungkap Calon Bupati Syarafuddin Jarot, di acara tatap muka dengan warga Desa Baru Tahan Kecamatan Moyo Hulu, Kamis 19 November 2020.

Ia menyadari kebutuhan listrik adalah salah satu kebutuhan yang vital bagi kehidupan keseharian dan pengembangan ekonomi. Karenanya, kebutuhan dasar masyarakat ini harusnya dapat diprioritaskan.

“Doakan kami menjadi Bupati dan Wakil Bupati agar cita-cita masyarakat ini dapat tercapai,” kata Jarot.

Ia menegaskan, jika masyarakat mempercayai Jarot – Mokhlis memimpin Sumbawa, dengan kekuatan pengalaman dan jaringan yang luas yang dimiliki akan mendatangkan dana yang besar untuk pembangunan Sumbawa melalui dana APBN maupun dana yang bersumber dari investor dalam dan luar negeri.

“Kendala utama yang menyebabkan ketidak-mampuan pemerintah daerah dalam menuntaskan akses listrik ini, salah satunya APBD yang terbatas sehingga pembangunan lamban. APBD kita hanya 1,6 triliun, itupun 70 persennya dialokasikan untuk belanja rutin dan biaya-biaya lainnya seperti membayar gaji pegawai, operasional dinas dan lainnya,” jelasnya.

Sementara saat ini, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan daerah, baik infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakat, hanya sekitar 200 miliar. Keterbatasan dana inilah yang membuat pembangunan stagnan atau jalan di tempat.

“InsyaAllah yang pertama kami akan lakukan jika memimpin Sumbawa seperti visi misi kami adalah akan mendorong atau mendatangkan anggaran yang banyak untuk mengcover dan menuntaskan segala kekurangan seperti listrik ini,” ucapnya.(JK)

Komentar