Forum Yasinan : Bupati Tes Agen PDPGR, Mahasiswa UGM Usul Gelondong Dikumpulkan Satu Tempat

KabarNTB, Sumbawa Barat – Buapati Sumbawa Barat, HW Musyafirin menguji keseriusan para agen program daerah pemberdayaan gotong royong (PDPGR) dalam Forum Yasinan Pemerintah KSB, Kamis malam 2 Agustus 2018.

Kepada para Agen, Bupati melemparkan pertanyaan, yakni adakah Agen yang merasa sudah bekerja maksimal?. Seorang Agen dari Lingkungan Sebubuk Kelurahan Kuang bernama Abdul Wahid pun memberanikan diri mengacungkan jarinya.

Bupati pun mengujinya dengan sejumlah pertanyaan. Pertama, berapa jumlah RT di Peliuk tersebut? Kedua, pernah atau tidaknya agen tersebut datang ke setiap rumah? Ketiga, terkait ada tidaknya buku monitoring/kontrol. Pertanyaan keempat, terkait pengetahuan agen tersebut terhadap jumlah warga yang menerima bantuan UMKM di wilayah kerjanya. Abdul Wahid selaku agen menjawab semua pertanyaan dengan baik. Dia mengetahui jumlah RT diwilayah kerjanya sebanyak 183 RT dan kesemuanya pernah dikunjungi satu persatu. Buku kontrol pun telah digunakan untuk mecatat semua perubahan data penduduk serta jumlah penerima bantuan UMKM yang bersangkutan ketahui sebanyak19 orang.

Forum Yasinan rutin Pemda KSB kamis malam (2/8)

Pertanyaan kelima Bupati, “kalau ada warga Bapak yang meninggal apakah ada laporannya?”. Abdul Wahid menjawab sudah. Terakhir, apakah jika ada yang lahir ada laporannya. Abdul Wahid menjawab tidak.

“Jawaban bapak menjadi referensi saya dalam mengevaluasi kinerja Agen PDPGR. Saya uji petik ini karena saya ingin tekankan bahwa kerja Agen bukan hanya mengusulkan penerima bantuan tapi mengawal semua Program PDGPR sampai tuntas. Mari tetap serius menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam upaya menggerakkan gotong royong untuk mencapai yang kita harapkan,” kata Bupati.

Dalam Forum Yasinan ini, sesi tanya jawab dengan masyarakat kemudian dipimpin Wakil Bupati, Fud Syaifuddin. Di awal sesi, Wakil Bupati mempersilahkan Azis Askaputra, seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di KSB. Wabup meminta mahasiswa menilai KSB.

Mahasiswa Program Studi Kimia yang melaksanakan KKN di Desa Seteluk Tengah ini memberikan pandangan tentang pengolahan batuan emas oleh warga. Dimana, masyarakat mengolah batuan emas untuk dimurnikan menggunakan cairan merkuri yang sangat berbahaya. Masyarakat belum mengetahui jika ada cara memurnikan emas selain menggunakan cairan merkuri, ini yang harus disosialisasikan. Praktik penambangan emas ilegal dan pemurnian atau gelondong juga menimbulkan masalah sosial.

“Solusinya, saya sarankan gelondong ini dikelompokkan atau disatukan dan dilakukan pembinaan dengan menanamkan pengetahuan bagaimana mengolah batuan dengan memperhatikan keamanan dan kelestarian lingkungan,” katanya.

Selanjutnya, beberapa warga secara bergiliran mendapat kesempatan berbicara. Mulai dari masalah pasar bayangan dalam kota Taliwang, juga masalah parkir dalam pasar Taliwang, dan berbagai persoalan lainnya yang satu persatu dijawab oleh para pejabat berwenang di instansti terkait.(EZ/*)

Komentar