Daripada Pilkada, HW Musyafirin Lebih Suka Bicara Soal Jalan Api, Air, Tanah dan Udara

KabarNTB, Sumbawa Barat – Bakal calon petahana yang juga Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin memilih untuk fokus menuntaskan sisa masa jabatan dengan menyelesaikan program pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang dicanangkan di lima tahun kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Fud Syaifuddin, daripada terlalu memikirkan dan berbicara panjang lebar tentang Pilkada 2020.

Sebagai petahana, tokoh yang juga Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) NTB ini, memang memiliki modal dasar yang cukup untuk pencalonan diri kembali, baik dukungan dari partai politik maupun dukungan masyarakat.

Demikian pula Wakil Bupati Fud Syaifuddin yang merupakan Ketua Majelis Syariah DPC PPP Sumbawa Barat. Jika PDIP yang memiliki 5 kursi dan PPP dengan 2 kursi di DPRD berkoalisi, maka syarat bagi pasangan ini untuk melaju kembali di Pilkada 2020 sudah melampaui.

“Masih lama, (sisa masa jabatan) masih 1,5 tahun lagi. Kita lebih baik fokus saja, toh juga modal dasarnya sudah ada,” ujarnya, kepada wartawan di Masjid Agung Darussalam, Rabu 4 September 2019.

HW Musyafirin – Fud Syaifuddin, Bupati – Wakil Bupati Sumbawa Barat di momentum perayaan HUT Ri ke-74

HW Musyafirin memaparkan sejumlah program pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang menjadi target untuk dituntaskan. Ia menyebut (kebutuhan dasar) itu dengan istilah jalan api (listrik), jalan air (air bersih dan irigasi), jalan tanah (akses penghubung antar wilayah) dan jalan udara (signal telekomunikasi).

Untuk jalan api (listrik), Ia bersyukur saat ini sudah mencover seluruh wilayah. Untuk jalan tanah (akses), tinggal beberapa dusun yang belum, seperti di Reban, Kuang Busir dan Bage Manis Kecamatan Poto Tano, serta Rarak Ronges Kecamatan Brang Rea.

Sementara untuk jalan udara (signal telekomunikasi), menurutnya, tinggal empat titik (tower) yang belum terbangun, meliputi Desa Tuananga Kecamatan Poto Tano, Kelanir Kecamatan Seteluk dan Matayang Kecamatan Brang Ene. Sedangkan jalan air, cakupannya, menurut HW Musyafirin, sudah 85 persen, baik untuk irigasi pertanian maupun untuk air bersih.

“Jadi jalan air, jalan api, jalan udara dan jalan tanah ini kita targetkan tuntas dalam lima tahun karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat,” sebutnya.

Jika program – program tersebut sudah tuntas sesuai target, sambungnya, baru kemudian Pemda akan bergeser ke target besar lainnya untuk lima tahun kedepan, yakni menjadikan KSB sebagai daerah industri dan kiblat ekonomi di NTB.

“Nah siapa yang bisa itu, silahkan saja (maju di Pilkada),” pungkasnya tertawa sembari berlalu.(EZ)

Komentar