Masuk Musim Tanam, Komisi II Panggil Distan dan Distributor Pupuk

KabarNTB, Taliwang – Memasuki musim tanam, Komisi II DPRD Sumbawa Barat, memanggil Dinas dan distributor pupuk dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Selasa (7/12) di Ruang Rapat Badan Anggaran Gedung Parlemen Bretong guna memastikan ketersediaan benih, pupuk dan obat-obatan yang dibutuhkan petani.

Ketua Komisi II DPRD Sumbawa Barat Aheruddin Sidik, SE.,ME dalam kesempatan itu menegaskan, agar dinas pertanian dan seluruh BPP untuk benar-benar memberikan pendampingan maksimal bagi petani KSB dengan memastikan ketersediaan pupuk dan obat-obatan.

Ketua Komisi II, Aheruddin Sidiq, saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pertanian KSB dan Dostributor Pupuk Sumbawa Barat di Ruang Rapat Badan Anggaran, DPRD KSN, Selasa (7/12).

“Kami minta dinas untuk memaksimalkan Pendampingan yang di berikan kepada petani kita, dan dinas pertanian harus menyiapkan segala skenario untuk menjaga ketesediaan stok pupuk yang ada”. tegas Aher, sapaan akrabnya.

Para penyuluh pun, diminta untuk dapat turun kelapangan, serta menjadikan desa binaannya sebagai tempat terkantor, bukan hanya duduk di kantor saja dan menerima laporan.

“Kami akan terus memantau. Jika ada persoalan atau masalah di lapangan, kami minta dinas untuk segera ditangani serta dikordinasikan”, imbuhnya.

Pihaknya, lanjut Aher, dalam waktu dekat pihaknya juga akan turun lapangan. guna memastikan ketersedian pupuk, benih dan alsintan lainnya.

RDP Komisi II DPRD KSB dengan Dinas Pertanian KSB dan para Distributor pupuk, Selasa (7/12).

“Kami dari Komisi II akan turun lapangan ditingkat petani dan distributor untuk memastikan ketersediaan Pupuk, Obat -obatan, Alsintan lainya di tingkat lapangan”. ungkapnya seraya menambahkan, komisi II akan terus mengadvokasi dan pengawasan. Termasuk persoalan harga pasca panen.

“Kami akan terus mengawal hal ini hingga proses panen nanti”. Terang Aher.

Adapun rekomendasi yang diberikan usai RPD tersebut yakni meminta dinas pertanian untuk tetap berkoordinasi dengan semua pihak guna menjaga stabilitas stok pupuk bagi petani KSB. Dinas agar memaksimalkan sosiailisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk meminimalisir muncul persoalan dalam hal asuransi tersebut. Serta meminta dinas pertanian dan BPP untuk turun memantau perkembangan hama penyakit di semua wilayah di KSB.(IYK)

Komentar