Menengok Pecinta Batu Akik Sumbawa

Pusat pertokoan Kota Sumbawa sejak empat bulan terakhir menjadi lokasi transaksi batu akik yang berasal dari berbagai wilayah Sumbawa, sejak pagi hingga malam hari ribuan orang silih berganti mengunjungi tempat ini, bagaimana cerita dan suasanya berikut liputan tim media Kabar.

Sejak Januari 2015 belasan lapak batu akik, mulai dari yang menjual bongkahan batu, gagang cincin, liontin, cincin dan batu yang sudah jadi hingga pengrajin batu akik hadir di pertokoan Sumbawa.

Mereka mengaku menggelar lapak di lokasi tersebut tanpa direncanakan, umumnya mereka awalnya bukan pedagang batu akik, namun karena melihat tingginya pecinta batu akik belakangan ini membuat mereka melihat peluang tersebut dan membuka usaha.

“ Dulunya saya pedagang di toko sebelah, namun karena batu akik mulai ramai peminat dan dibicarakan dimana mana, kami berkumpul dan membuka usaha ditempat ini, hasilnya lumayan,”ujar Iwan salah seorang pedagang setempat.

Iwan mengaku, rata-rata 1 hingga 2 juta perhari pemasukannya menjual batu akik dan aksesorisnya, menurutnya harga batu disini bervariatif mulai dari harga Rp. 50 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung jenis batu dan bentuk motifnya.

Tidak ada batu khusus yang mendominasi, karena para pecinta batu datang mencari dan menjual bongkahan batu ke lokasi ini berbagai macam jenis.

Selain para pedagang yang membuka stand lapak, ditempat ini juga banyak yang datang menjajakan batu cincinnya baik pria maupun wanita. Tak heran ketika satu sama lain setiap pengunjung yang datang banyak yang saling memperlihatkan cincinnya yang sudah dihiasi batu akik berbagai jenis sembari saling menawarkan, tak jarang ada yang langsung kepincut dan terjadi transaksi.

Efen salah seorang yang sering mangkal ditempat ini misalnya, mengaku berasal dari Sumbawa Timur datang untuk menjual cincin dan menawarkan ke setiap pengunjung, dengan adanya stand semacam ini ia mengaku menjadi tongkrongan asyik namun menghasilkan.

Tidak ada jam khusus waktu ramai pengunjung, menurut Walet yang juga sering mangkal disini hampir setiap saat tidak pernah sepi, ada saja yang datang melihat batu akik, baik yang berasal dari Sumbawa hingga tamu dari luar daerah.

“ Disini bukan hanya rakyat biasa, bahkan pejabat kadang ngantri melihat batu akik, tamu dari luarpun ramai kesini” ujar Walet.

Tak dihindari demam batu akik ini menjadi berkah tersendiri bagi warga Sumbawa, mereka merasakan ada gerakan ekonomi baru dengan adanya batu akik tersebut.

Mereka umumnya berharap Pemerintah setempat dapat menata dengan baik centra pengrajin dan penjual batu akik, sehingga yang datang merasa lebih nyaman dan semakin ramai.

Demam batu akik tidak saja terpusat di Pertokoan Sumbawa, diberbagai tempat tak jarang muncul pengrajin batu akik di Sumbawa.Salah seorang pegawai hotel yang enggan namanya di publikasikan mengaku sembari bekerja mengisi kekosongan waktu ia mengaku menggosok batu akik, hasil koleksinya pun sudah banyak.Menurutnya ia biasa menjual batu koleksinya ke tamu hotel disamping kepada rekannya.

“ Ya mas daripada berdiam lebih baik gosok batu akik,”katanya.

Pemerintah Sumbawa sendiri menurut warga setempat dikabarkan tengah membenah pasar Brang Bara untuk lokasi khusus penjualan batu akik Sumbawa, menurut rencana dilokasi tersebut juga akan berpusat penjualan burung.

Mereka berharap dengan adanya lokasi khusus tersebut batu akik dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi warga setempat karena semakin ramai dan masyarakat merasa nyaman melakukan transaksi jual beli. (K-ir)

Komentar